That's the way I am

Ada masa dimana gue, menajdi manusia yang sangat hancur sehancurnya, ada kala gue menjadi manusia merasa dekat dengan Sang Pencipta, ada kala dimana gue menajdi manusia yang sesuka hati gue melakukan apa yang gue mau. Hidup penuh dengan rintangan, terlihat dari banyak aspek, dan aspek paling utama nya adalah Human. Ya, gue si mahluk bernama Human yang dikasih akal pikiran serta hati dan perasaan oleh Allah SWT. Sangat disayangkan dan menyesal dalam hidup gue ketika gue tidak menggunakan itu dengan bijak, baik, dan benar. Sungguh menakjubkan, gue menjalani hari-hari super dalam hidup gue, everyday is brand new day, and everyday ive always got new lesson. Gue bukanlah manusia baik, gue jujur sepenuh hati gue. Gue adalah manusia yang punya emosi super fluktuatif, mendramkan hal yang sederhana, atau pun menjadi labil dengan sangat cepat, bahkan tidak dengan baik menggunkan pemikiran dan hati kecil. Kenapa gue bilang ini? Karena gue tau gue itu gimana, gue mencoba mengerti apa yang gue mau, apa yang gue butuh, apa yang harus gue jalani. Banyak orang menentang, banyak orang yang gak sejalan dengan jalan pikiran kita itu adalah hal yang biasa menurut gue, kita diciptakan dengan peristiwa yang berbeda, dan pengalaman yang beda juga pastinya, itu yang membentuk pikiran kita. Maka dari itu, gue selalu mencoba menghargai tiap keputusan sesorang, pemikiran sesorang, ataupun pemberian sesorang. Karena itulah usaha mereka dalam memberikan satu hal untuk kita.

Ikhlas, itu pelajaran yang gue pelajarin dari gue SD, guru SD gue kalo gak salah namanya Pak Nasirin, pala nya agak plontos, kulit nya putih, deket sama murid nya, kalo ngajar pake senyum. Itu pelajaran ikhlas yang pertama kali gue dapetin dari dia dan dia implementasiin saat itu juga. Apakah gue tipe orang yang langsung implementasiin apa yang gue pelajarin? Enggak, gue bukan orang itu, gue harus melawati beberpa fase lalu gue pake pelajaran itu dalam aspek apapun. Ikhlas itu susah elo lakuin kalo ada embel-embel nya karena elo mengharap sesuatu, iya bener banget. Gue sering ngeluh, sering marah, sering gak suka sama hal ini itu, kecewa terhadap satu hal karena apa? karena gue gak ikhlas. Sekarang gue menjalani hari-hari itu. Susah sumpah susah banget mendamaikan hati, menjadikan gue orang yang bisa teratur hati dan pikiran. Padahal semua tinggal, yaudah just do what should you do, Allah is the one and only of the reason at all. 

Sumpah gue bukan orang yang religius, dosa gue banyak, baaaaaanggeeettttt, hmmm jadi cengse kan gue. Banyak sifat di diri kita yang merugikan orang lain, yang kadang kita anggap sifat ini orang lain perlu maklumin, padahal enggak. Ketika elo punya sifat atau tabiat yang merugikan orang lain, apakah bakalan elo kekalin? Jawaban nya jangan, karena elo gak hidup sendiri, akan ada orang-orang disekitar lo yang akan menjadi bagian dalam hidup lo, yang menjadi bagian hidup lo juga. Apakah elo akan merugikan orang-orang tersayang elo itu karena sifat elo? mereka gak salah, mereka cuma peran-peran yang berpengaruh dalam hidup lo di perjalanan hidup lo. Gue beberapa kali nyerah banget ngadepin sifat buruk gue atau kebiasaan buruk gue, sampe-sampe gue mengorbankan orang yang gue sayang dan yang gue butuh hanya karena itu, dan parah nya apa? Gue gak ada usaha nya, padahal gak gitu jalan keluar nya. Ternyata, sifat-sifat seperti itu juga yang gue temuin di anak-anak jaman sekarang,  ini bukan karena elo gak sayang sama diri lo, tapi ini adalah cara agar elo bisa menyangi diri lo lebih yang akan ber-impact ke hal lain.

So, elo mau ngejelasin apasih qis?

Hahaha oke, gue di postingan ini sebenernya cuma mau sharing aja sih, gimana kita mencoba meminimalisir hal buruk untuk menjadi lebih baik, bukan karena gue udah baik. Gue jauh dari kata baik, berdoa terus sama Allah buat dijauhin dari penyakit hati, dijauhin dari sifat kurang baik. Ya namaa nya juga manusia. Gue percaya, setiap manusia punya sifat baik seburuk apapun mereka dan ketika elo bisa bener-bener lihat itu. Manusia kaya kita cuma bisa melihat cover, lalu judging mereka. Ada dimana hal yang kalian fikir itu buruk bagi kalian padahal itu baik, hanya aja kita gak mau coba ngeliat itu dengan seksama, hanya ngeliat kekecewaan apa atau rugi untung nya buat hati kita, kita cuma takut hal itu gak sejalan dengan apa yang kita mau, balik lagi deh ke pembelajaran ikhlas. Gue pun begitu, gue masih menjadikan sebuah statement menjadi hanya statement dan gak mau diimplemntasiin hanya karena itu gue gamau coba hal baru. padahal ketika kita keluar dari zona nyaman, banyak hal baik. Yuklah, back to basic, ke hal-hal sederhana tapi kita lupa buat menyadari itu, hal-hal kecil yang ngerubah hal besar, kita belajar sama-sama yupssss...


Komentar

Postingan Populer