Am I an autism?

Semalem abis nonton film drama Indonesia judul nya "Dancing In the Rain" cerita mengenai 3 sahabat yang mempunyain kekurangan masing-masing, dikemas dengan sangat apik dan actor memukau dari Dimas Anggara. Gue terpaku pada sosok seorang Bayu Anggoro yang diperankan Dimas, seorang spectrum autis. Gue sering bertemu dengan beberapa anak autis, bahkan di era milenial ini banyak, dengan muncul handphone super canggih, people can find their life in one thing. Until they forget about the real person around them and make their own world. Milenial Autism. Menurut Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Gangguan Spektrum Autisme (GSA) atau disebut juga sebagai Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan suatu gangguan perkembangan pada anak yang berat dan kompleks. Istilah ‘spektrum’ digunakan untuk menggambarkan kondisi GSA yang mempunyai rentang gejala, hendaya dan disabilitas yang luas dan bervariasi. 


Gue punya dunia sendiri, yang dimana gue menemukan kebahagiaan buat diri gue ketika gue bagian dari dunia itu? Apakah dunia itu? Dunia itu yang membuat gue lebih mengenal diri gue sendiri, apa yang gue mau, pada seseorang yang tanpa paksaan gue bisa berbagi dunia itu. Hanya pada orang tertentu, tapi apa daya orang yang elo yakini bisa masuk dunia lebih memilih membuat dunia dia sendiri dan menolak untuk masuk ke dunia lo. Padahal elo sangat yakin di awal dia orang yang tepat, ternyata orang itu semakin lama melihat dunia lo malah semakin menghindar karena tidak sama. Entah kenapa fikif film Dancing In The Rain kok gue suka, mereka menerima satu sama lain keburukan atau keanehan itu sebagai bagian dari bentuk sayang mereka. Tapi itu hanya fikif, bukan dunia nyata. Am i an autism when i need to make my own world? But, someone who u want to bring to ur life rejected to come in?

Komentar

Postingan Populer